Berita21 sahabatpk - Berita terakurat dan terupdate dan paling lengkap dengan berita terhangat,

Rabu, 06 September 2017

Penyelidik PBB buktikan Suriah pakai senjata kimia dalam perang

BANDAR POKER

Penyelidik kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan mereka mempunyai bukti kuat penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah. Bom berisi gas sarin itu dipakai buat menyerang wilayah dikuasai pihak oposisi di Khan Syaikhun, Provinsi Idlib, pada 4 April lalu menewaskan 83 orang, tiga di antaranya anak-anak.

Bandar Poker - Dilansir dari laman AFP, Rabu (6/9), informasi penggunaan gas sarin dalam perang menewaskan warga sipil itu tercantum dalam laporan hasil investigasi Komisi PBB Penyelidikan di Suriah. Mereka menyatakan yang bertanggung jawab akibat penggunaan gas sarin adalah Angkatan Udara Suriah.

Semua bukti mengarah kepada kesimpulan kalau pasukan Suriah menjatuhkan bom yang melepaskan gas sarin di Khan Syaikhun," demikian tertulis dalam laporan.

Dalam serangan itu, selain menelan korban jiwa, hampir tiga ratus orang terluka. Penyelidik PBB juga membeberkan kalau pemerintah rezim Basyar al-Assad bertanggung atas 23 serangan senjata kimia lain sejak perang meletup Maret 2013.

Bandar Poker - Sayangnya, laporan kelompok penyelidik PBB itu juga agak janggal. Sebab, sang penyelidik mengaku tidak pernah diizinkan masuk ke Suriah, tetapi mendasarkan hasil laporan itu dari foto serpihan bom, citra satelit, dan penuturan sejumlah saksi.

Di dalam laporan itu disebutkan kalau Angkatan Udara Suriah menggunakan jet tempur pembom Sukhoi Su-22 menyerang Khan Syaikhun pada sekitar pukul 06.45 waktu setempat. Bom digunakan diduga adalah tipe OFAB-100-120 dan sebuah bom membawa zat kimia.

Dari hasil pengamatan sejumlah foto, mereka menyimpulkan sisa-sisa senjata itu mirip dengan bom kimia diproduksi di masa Uni Soviet.

Bandar Poker -  Pemerintah Suriah dan Rusia mencoba membangun alibi menyatakan bahan kimia itu terlepas ketika mereka menyerang gudang senjata pihak oposisi, dituding memproduksi senjata kimia. Namun, penyelidik PBB tidak bisa menemukan bukti-bukti mendukung argumen kedua negara itu.

Sejak 1 Maret hingga 7 Juli lalu, tambah penyelidik PBB, mereka menemukan bukti kalau pemerintah Suriah menggempur tiga wilayah yakni Idlib, Hamah, dan Ghouta Timur, dengan senjata kimia berupa zat klorin.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Photography

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Arsip Blog