Berita21 sahabatpk - Berita terakurat dan terupdate dan paling lengkap dengan berita terhangat,

Selasa, 25 Juli 2017

Pelantun Despacito murka lagunya dipakai buat propaganda oleh Maduro

BANDAR Q

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, kini punya musuh baru di samping perseteruannya dengan pihak oposisi. Duet pelantun lagu 'Despacito', Luis Fonsi dan Daddy Yankee, murka begitu tahu lagu mereka digubah oleh Maduro buat kepentingan propaganda mengumpulkan pendukungnya menjelang amandemen konstitusi.

BandarQ - Dilansir dari laman BBC, Selasa (25/7), Maduro memperkenalkan gubahan lagu sedang naik daun di seluruh dunia itu pada Minggu pekan lalu. Dalam sebuah acara televisi Maduro terlihat bertepuk tangan di antara para pendukungnya yang berjoget, ditemani tembang Despacito liriknya sudah diutak-atik.

"Panggilan kami untuk Musyawarah Konstitusi hanya untuk menyatukan negeri ini...Despacito!" begitu lirik lagu terdengar sepanjang acara.

Menurut Maduro, gubahan itu adalah kreasi para pendukungnya. Bagian reff lirik tembang digubah dan maknanya sangat berbeda.

"Perlahan, tentukan pilihan ketimbang senjata dan suarakan aspirasimu. Selalu damai dan tenang."

Melalui media sosialnya, Luis Fonsi menyatakan kemarahannya atas perbuatan Maduro yang menggunakan lagunya buat propaganda politik.

BamdarQ - Saya enggak pernah ditanya atau mengizinkan penggunaan lagu atau pengubahan lirik Despacito buat tujuan politik. Apalagi di tengah situasi di Venezuela yang memprihatinkan, padahal saya sangat mencintai negeri itu," kata Fonsi.

"Musik hanya buat mereka yang mau mendengarkan dan terhibur, bukan sebagai propaganda yang mencoba memanipulasi kehendak orang-orang teraniaya yang menginginkan kemerdekaan," lanjut Fonsi.

Daddy Yankee bahkan memajang gambar Maduro yang dicoret di akun Instagram-nya. Di dalam penjelasannya dia menulis, "Tidak dapat diterima Anda menggunakan sebuah lagu secara ilegal yang tidak bisa dibandingkan dengan kejahatan yang akan dan sudah Anda lakukan di Venezuela. Rezim diktator Anda adalah lelucon, bukan hanya bagi saudara saya di Venezuela, tapi juga seluruh dunia."

Sudah beberapa bulan kerusuhan terjadi di Venezuela. Sekitar seratus orang tewas dalam konflik menyebabkan ekonomi mereka jatuh dan kelangkaan makanan dan obat-obatan.

Kini, Maduro ingin melakukan amandemen konstitusi sepihak, dan tidak melibatkan parlemen. Dia diduga hendak mengukuhkan kediktatoran, tetapi berdalih hal itu bakal menyatukan negara yang terbelah.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Photography

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Arsip Blog