Sabtu, 29 Juli 2017
Smong, bahasa asli Simeulue Aceh bisa gantikan kata tsunami di KBBI
Seorang peneliti asal Australia, Stephen Sutton (53) meminta pemerintah Indonesia agar kalimat smong (tsunami) masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Karena kalimat tersebut merupakan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Simeulue yang ampuh terhadap mitigasi bencana air laut naik ke darat.
BandarQ - Pengusulan ini setelah mahasiswa program S3 mahasiswa Charles Darwin University Australia melakukan penelitian sejak tahun 2016 di pulau paling barat Indonesia, Simeulue. Stephen meneliti tentang kalimat Tsunami dalam bahasa Jepang dan Smong dalam bahasa Simeulue.
"Karena kedua kalimat itu tidak pernah ditemukan dalam literature dimanapun," kata Stephen Sutton, Sabtu (29/7).
Dua kalimat tersebut menjadi popular setelah bencana terdahsyat di dunia terjadi di Aceh 26 Desember 2004 lalu. Sehingga kalimat Tsunami menjadi popular dan kemudian Smong juga dikenal banyak orang, meskipun Smong masih kurang popular dari kalimat Tsunami.
"Dua tahun saya melakukan penelitian dua bahasa bencana alam itu, ternyata hanya ada dua bahasa lokal yang saya temukan di dunia, yakni bahasa tsunami berasal dari Jepang dan smong berasal dari Simeulue," jelasnya.
Menurutnya, kalimat tsunami dan smong memiliki makna yang sama, yaitu gelombang air laut yang besar naik ke darat yang memiliki daya rusak hebat, serta dapat memusnahkan apa saja yang dilaluinya. Gelombang itu akan naik ke darat setelah terjadi gempa bumi atau getaran hebat di laut.
BandarQ - Hanya dua nama gelombang besar yang dikenal ratusan tahun lalu oleh masyarakat lokal di Jepang dan Simeulue, bahkan telah menjadi salah satu sistim kearifan lokal untuk antisipasi dini ketika menghindari bencana alam tsunami atau smong," jelasnya.
Karena tidak ditemukan kalimat smong dimanapun, Stephen Sutton mengaku akan memperjuangkan baik secara debat ilmiah dan maupun secara literatur resmi, agar Indonesia dapat membuat hak paten kalimat smong itu, menjadi bahasa resmi bencana alam di Indonesia, tidak lagi menggunakan kalimat tsunami.
"Saya sudah siap untuk debat, saya inginkan bahasa smong itu menjadi bahasa resmi bencana alam, dan seharusnya seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki aset bahasa bencana alam asal Simeulue itu, telah dikenal oleh masyarakat dunia," imbuhnya.
Menurutnya, menarik perhatian banyak peneliti hendak meneliti kalimat smong, karena saat bencana terjadi 2004 lalu, masyarakat Simeulue tidak ada korban jiwa. Ini dikarenakan adanya kearifan lokal sebutan smong yang diceritakan secara turun temurun secara oral.
BandarQ - Saya berharap, masyarakat dunia akan lebih mengenal dan dapat mengadopsi kearifan lokal Simeulue, sebagai salah satu pencegahan paling efektif bencana alam tsunami di muka bumi, smong bahkan sudah dikenal di Seumeulue sejak tahun 1907 lalu," jelasnya.
Katanya, dalam bahasa lokal Simeulue, gempa bumi disebut Linon. Sedangkan tsunami, disebut Smong, sehingga dengan kearifan lokal itu, kewaspadaan warga Simeulue sangat tinggi bila terjadi linon.
Warga yakin, bila linon terjadi akan disusul smong yang akan naik ke darat, sehingga masyarakat memilih naik ke lokasi yang lebih tinggi, seperti naik ke bukit atau gunung
0 komentar:
Posting Komentar