Senin, 21 Agustus 2017
Aksi sweeping taksi online di Palembang, korban lapor polisi
Aksi sweeping dan penyerangan terhadap sopir taksi online oleh sopir angkot terjadi di beberapa tempat di Palembang. Salah satu korbannya memilih melaporkan kasus ini ke polisi.
Bandar Poker - Dari informasi dihimpun, penyerangan terhadap sopir taksi online terjadi di kawasan Plaju, seputaran kantor DPRD Sumsel, dan di Tangga Buntung Kecamatan Ilir Barat II Palembang. Korban pada kejadian terakhir bernama M Kelana (40), warga Perum Griya Darma Sejahtera, Blok K6, RT 30, RW 02, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang.
Kepada petugas, Kelana mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya mengantar penumpangnya menggunakan mobil Toyota Calya nomor polisi BG 1162 RY di Jalan Ki Gede Ing Suro, Tangga Buntung, Palembang, Senin (21/8) siang. Mobilnya dihentikan paksa puluhan sopir angkot yang melakukan sweeping.
Tanpa basa-basi, para pelaku menggebuki korban dengan tangan dan kayu. Penyerangan beralih ke mobil korban yang menjadi sasarannya hingga membuat kaca spion kiri patah dan seluruh pintu mobil rengsek.
Tak hanya itu, satu unit handphone jenis Lenovo Type K4 warna hitam miliknya raib diduga dicuri salah satu pelaku. Dia pun langsung ke kantor polisi untuk memperkarakan kasus ini.
Bandar Poker - Saya disetop begitu saja. Mereka tidak nanya-nanya lagi, langsung main pukul, mobil saya rusak, wajah masih sakit. Mereka sempat-sempatnya ambil HP saya," ungkap Kelana saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Senin (21/8).
Kelana mengaku tidak mengetahui adanya aksi sweeping di TKP. Dia pun menyesalkan perbuatan itu yang dinilai salah sasaran.
"Kenapa kami yang diserang, sama-sama cari duit. Tidak bisa main hakim sendiri begitu, bagaimana kalau keluarga kita diserang begitu," kata dia.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan, pihaknya mengecam aksi sweeping terhadap taksi online apalagi berujung anarkis. Menurut dia, persoalan itu masih bisa diselesaikan dengan baik tanpa merugikan banyak pihak.
"Kami akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah terulang lagi. Seluruh sopir kami minta bisa meredam emosi, tidak ada balas dendam," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar